5 Cara Untuk Menghentikan Kebiasaan Berbohong
Tak hanya di bulan puasa, berbohong menjadi sifat yang perlu dihindari kapan pun dan di mana pun Anda berada,
1. Akui kebiasaan berbohong
Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah akui bahwa Anda memiliki kebiasaan berbohong. Sekedar "ngeles" maupun berbohong dalam skala besar, Anda perlu menyadari bahwa Anda memiliki kebiasaan yang buruk ini. Jika Anda terus menyangkal, proses untuk menghentikan kebiasaan berbohong pun akan sulit diterapkan.
2. Buat daftar kebohongan
Ingat-ingat, kebohongan apa saja yang pernah Anda ucapkan? Berbohong soal umur, penghasilan, berat badan, atau kebohongan lainnya, cantumkan dalam daftar, lalu perhatikan baik-baik. Berapa banyak kebohongan yang Anda ucapkan selama ini dan pikirkan bagaimana dampaknya bagi orang-orang yang Anda kelabui.
3. Perhatikan efeknya
Anda mungkin merasa lega setelah berbohong atau menyembunyikan suatu kebenaran. Tapi tidak demikian bagi orang-orang yang menjadi korban kebohongan Anda. Rasa kecewa biasanya muncul saat seseorang mengetahui dirinya telah dibohongi.
4. Pikirkan resikonya
Saat muncul niat untuk berbohong, pikir terlebih dahulu resikonya. Berbohong pada pasangan sama saja dengan mengorbankan hubungan. Begitu pula jika Anda berbohong pada sahabat dan keluarga. Pertimbangkan resikonya sebelum mengecewakan banyak pihak.
5. Hindari kebohongan
Jauhkan diri Anda dari hal-hal yang bisa membuat Anda berbohong. Untuk kasus pada remaja, kebohongan umumnya terjadi karena rasa iri melihat benda-benda mahal milik teman. Lebih bijak dalam memilih teman jika Anda tidak ingin terjebak dalam pergaulan yang tidak sehat dan membuat Anda terpaksa melakukan hal-hal negatif agar tetap eksis.
Follow On Twitter